Workshop Nasional Kemenkes RI: Infokes Berkontribusi dalam Percepatan Integrasi Data RME ke SATUSEHAT untuk Dukung Integrasi Layanan Primer

Dalam upaya meningkatkan kualitas integrasi data pelayanan kesehatan primer, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan Workshop Nasional mengenai Integrasi Data Layanan Dasar SPM Prioritas dari Rekam Medis Elektronik (RME) ke platform SATUSEHAT.

Acara ini berfokus pada integrasi data dari sistem RME ke platform SATUSEHAT, yang bertujuan mempercepat proses pertukaran data kesehatan di tingkat nasional. Workshop ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 27 Agustus 2024, di Hotel Mercure Bandung City Center, Kota Bandung, Jawa Barat, dan dihadiri oleh 102 perusahaan pengembang RME.

SATUSEHAT adalah ekosistem pertukaran data kesehatan nasional (Health Information Exchange/HIE) yang menghubungkan berbagai sistem informasi kesehatan di Indonesia. Platform ini sejalan dengan Cetak Biru Transformasi Digital Kesehatan 2024 (tersedia di dto.kemkes.go.id) dan bertujuan memfasilitasi pertukaran data kesehatan secara aman dan efisien antara berbagai pihak terkait, termasuk fasilitas kesehatan, regulator, lembaga penjamin, dan penyedia layanan digital.

Workshop Nasional Kemenkes RI: Infokes Berkontribusi dalam Percepatan Integrasi Data RME ke SATUSEHAT untuk Dukung Integrasi Layanan Primer

Percepatan untuk Pelayanan yang Maksimal

Integrasi pelayanan kesehatan primer bertujuan untuk menyusun dan mengkoordinasikan berbagai layanan kesehatan dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan sepanjang siklus hidup individu, keluarga, dan masyarakat. Percepatan integrasi data ini, khususnya mengenai Standar Pelayanan Minimum (SPM) Prioritas Siklus Hidup Klaster 2, yang mencakup periode dari kehamilan, persalinan, hingga nifas, merupakan langkah yang krusial.

“Percepatan integrasi data SPM Prioritas perlu dilakukan agar data fundamental dapat segera dipantau melalui Dashboard Monitoring Integrasi SATUSEHAT,” ujar Alwy Wilandra, Product Officer PT Infokes Indonesia.

Dashboard Monitoring Integrasi SATUSEHAT dirancang untuk memudahkan fasilitas kesehatan dan penyedia sistem RME dalam memantau pengiriman data rekam medis elektronik yang telah berhasil dilakukan.

Baca Juga: ePus klaster dukung Puskesmas Tebet menjadi Model Penerapan ILP dalam Kunjungan dari WHO

Integrasi Data Berdasarkan Modul

Dalam pelaksanaannya, pihak pengembang RME dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing bertanggung jawab untuk memproses satu modul SPM Prioritas terpilih dan mengintegrasikannya ke SATUSEHAT. Modul-modul SPM Prioritas dijadwalkan untuk menjalankan pengiriman integrasi data setiap hari, dan pada akhir kegiatan, diharapkan semua modul berhasil dikirimkan secara keseluruhan.

Terdapat sepuluh modul yang diproses, termasuk ANC, INC, PNC, Neonatus, Tumbuh Kembang, Imunisasi, PKPR, Kematian Maternal dan Perinatal, Terduga Tuberkulosis, serta Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM).

Partisipasi PT Infokes Indonesia

PT Infokes Indonesia berperan aktif dalam proses ini. Melalui produknya ePus, Infokes memantau dan memberikan penjelasan tentang modul INC (Intranatal Care) atau pelayanan kesehatan persalinan. Infokes menjelaskan secara rinci mengenai standar tahapan alur integrasi dan format pengiriman data, mencakup:

  1. Pendaftaran Pasien
  2. Pendaftaran Kunjungan
  3. Penutupan Episode Kehamilan ANC Saat Persalinan
  4. Pengiriman Data Persalinan
  5. Pengiriman Data Pelayanan Persalinan
  6. Pengiriman Data Diagnosis
  7. Pengiriman Data Tindakan/Prosedur Medis
  8. Pengiriman Data Farmasi (Alergi Obat, Peresepan Obat, dan Pengeluaran Obat)
  9. Pengiriman Data Kondisi Saat Meninggalkan Rumah Sakit
  10. Pengiriman Data Cara Keluar Dari Rumah Sakit
  11. Pembaharuan Data Kunjungan

Workshop Nasional Kemenkes RI: Infokes Berkontribusi dalam Percepatan Integrasi Data RME ke SATUSEHAT untuk Dukung Integrasi Layanan Primer

Alwy menjelaskan bahwa proses integrasi data SPM Prioritas ke SATUSEHAT berjalan dengan baik dan efisien, berkat kolaborasi yang baik antara panitia dan penyedia RME.

“Progres integrasi data selama empat hari kemarin memang belum sepenuhnya selesai. Namun, dengan kualitas kerja sama dari semua pihak, percepatan yang diusung oleh Kemenkes akan segera terealisasi,” tambahnya.

Alwy menekankan bahwa integrasi data SPM Prioritas merupakan langkah teknis penting yang akan memudahkan fasilitas kesehatan dalam pelayanan pasien ke depannya.

Scroll to Top